Wednesday, June 1, 2016

Inovasi alat tangkap nelayan Batang

( Semarang, 31/05/2016 ) Pada tanggal 31 Mei 2016 BBPI Semarang kedatangan rombongan dari Kabupaten Batang. Rombongan tersebut berjumlah 4 Orang terdiri dari 2 orang nelayan dan 2 orang pegawai dari dinas kelautan dan perikanan Batang. Mereka di sambut baik oleh teman – teman di BBPI Semarang. Maksud dari kedatangan mereka adalah untuk memperkenalkan inovasi dari nelayan batang dan sebagai pengantar adalah dinas kelautan dan perikanan batang.

Pak Asiz nama salah satu nelayan yang ikut dalam rombongan. Beliau memperkenalkan alat tangkap yang beliau namakan dengan jarring Apollo. Jaring Apollo disini bukan jarring yang di tarik yang sekarang di larang tetapi jarring yang beliau perkenalkan adalah jarring yang menyerupai payung terbalik. DImana latar belakang penemuan inovasi beliau karena melihat banyaknya nelayan nelayan pantura yang masih menganggur karena terkendala ijin untuk menangkap ikan. Dengan adanya pelarangan cantrang maka pak asiz teringat di saat zaman pada tahun 1990 dimana beliau mempunyai 2 buah kapal dan bisa menghasilkan banyak ikan.

Suasana diskusi berlangsung seru di ruangan demersal. Di situ para pejabat structural dan fungsional perekayasa serta litkayasa dengan seksama memperhatikan pemaparan dari nelayan batang. Menurut pak sahasta selaku perekayasa di BBPI Semarang mengatakan bahwa inovasi alat tangkap yang di paparkan oleh pak asis termasuk dalam kategori alat tangkap bila disaat setting seperti jala jatuh dan apabila  di saat hauling seperti jarring angkat. Dan menurut beliau juga inovasi tersebut lebih baik untuk di kombinasikan dengan bagan. Karena di lihat dari bentuk dan adanya penambahan lampu sebagai alat bantu memungkinkan alat tersebut bisa di uji dengan bagan. Beliau juga mengingatkan agar dalam melakukan uji coba harus memperhatikan aturan – aturan yang telah diberlakukan.

Pak usman effendi selaku pejabat structural juga menambahkan bahwa  alat tangkap tersebut harus di uji coba bukan oleh BBPI. Karena BBPI mempunyai tupoksi tidak dalam rangka penelitian tapi lebih mengedepankan kepada pengembangan inovasi yang bisa langsung di aflikasikan oleh nelayan. Beliau menyarankan agar pak asiz dan pemerintah daerah batang menawarkan inovasi tersebut kepada Balibang pusat maupun balitbang daerah. Dan apabila meminta dukungan dari BBPI Semarang hanya sekedar pendampingan.

BBPI sangat mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh pak asis. Apalagi dari pernyataan beliau yang peduli dengan sumber daya ikan di laut jawa. Pak asiz mengkritisi aktifitas penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan dimana ikan ikan kecil banyak yang tertangkap. Menurut beliau juga apabila menunggu ikan tersebut lebih besar lagi dengan sendiri harga ikan tersebut lebih tinggi. Semangat terus buat pak asiz semoga inovasi benar- benar terwujud dan bisa di manfaatkan nelayan. Sebelum acara selesai rombongan dari batang ini menyerahkan proposal alat tangkap tersebut dan sebuah reflika kapal sebagai cinderamata buat BBPI Semarang.

No comments:

Post a Comment