Sunday, June 19, 2016

Puisi kebangkitan nelayan

NELAYAN BANGKIT
Apanya yg bangkit…..
Bangkit dari gumpalan hitam virus berkarat kemiskinan jutaan nelayan.
Puluhan tahun terjebak perangkap salah urus tanpa integrasi-padu dg realita denyut nadi ekonomi perikanan
Belenggu isolasi geografis akses bisnis nelayan terpencil terabaikan, teka-teki dalam otak sicebol.
Pembiaran suburnya relasi eksploitatif ijon patron rente, bukti kapitalis haus cucuran keringat rupiah nelayan.
Gejolak sosial rebutan ikan migrasi, bukti blue print kebijakan nelayan tak merakyat.
Pencegahan, penanganan masalah dan pemberdayaan nelayan sudah lepas cerai berai tanpa pola bingkai perikanan, sepotong disana disitu disini amburadul aji mumpung bergincu menor pencitraan.
Para figuran beraksi tembak diatas kuda, tutup buku bubar macet mangkrak menyampah.
Nenek moyang orang pelaut, nelayan ulung saling berebut gulungan ombak over fishing
.... iwake langka kang….. sing ana gari resak plastik….
Nelayan sejahtera diatas kalkulasi teori kertas, harus diterjemahkan dalam bahasa nelayan
Derai air mata garam ditengah samudera yang gamang, kapan kita punya nyali untuk jujur kepada rakyat.
Fishing master tanpa lautan, terpuruk didarat menunggu keajaiban kepastian.
Masihkah tersisa sepotong solusi bagi periuk nasi nelayan
Penggorengan yg tinggal kerak amis tanpa potongan ikan segar, dipiring kudapan berganti ikan tahu dan ikan tempe.
Kanak-kanak terlantar nanar tanpa sekolah, investasi kebodohan bangsa yang sangat tak pantas.
Angka kemiskinan nelayan sudah menurun, benar… kemiskinan sudah menurun dari bapak ke anak ke cucu.
Dalam kondisi sulit nelayan selalu cerdas, hutang kepada juragan atau rentenir atau alih profesi berdesakan bertarung memenuhi daratan.
Nelayan muda gagah perkasa mengosongkan ranah pesisir, migran menyebar berlaga mengadu nasib ke tujuh samudera luas dunia.
Untuk setengah piring nasi dan sepotong kain pembalut badan
Untuk pelita ilmu bagi kanak yg lepas buaian
Nelayan bangkit.....
Realita nelayan terpuruk harus dijawab, dilindungi diberdayakan
Karunia ikan melimpah harus dijabarkan dalam bahasa rakyat, bukan bahasa asing
Amanat lembaran Negara tergores tegas di cakrawala nusantara,
bakti memakmurkan nelayan tanpa ada yg tercecer
adalah harga yang pantas diperjuangkan dengan segenap kecerdasan.

No comments:

Post a Comment