Monday, November 30, 2015

26 lokasi identifikasi alat penangkap ikan


Program Pembangunan Perikanan Tangkap yang dicanangkan saat ini ditujukan untuk mendukung dan mengembangkan Perikanan Rakyat yang disesuaikan dengan 3 Pilar Pembangunan sektor Kelautan dan Perikanan yaitu  Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteran Nelayan.
Sesuai dengan Program Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap pada T.A. 2016 yaitu menyiapkan Paket Bantuan  berbagai jenis alat penangkapan ikan (API) yang sesuai karakteristik masing-masing di 11 WPP-NRI, maka perlu dilakukan kegiatan identifikasi data teknis alat penangkapan ikan yang ada di lapang.
Adapun tujuan kegiatan identifikasi alat penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaaan Perikanan Indonesia, yaitu:
  • 1.Mengidentifikasi kesesuaian jenis API untuk paket bantuan TA 2016 pada masing-masing WPP-NRI;
  • 2. Menyusun spesifikasi teknis dan gambar API sesuai rencana pengadaanTA 2016 sesuai karakteristik masing-masing di 11 WPP-NRI;
  • 3.  Menyusun harga satuan untuk masing-masing jenis API paket bantuan 2016 sesuai karakteristik masing-masing WPP-NRI;
  • 4.Mengidentifikasi jumlah ABK dalam pengoperasian API tersebut

Sunday, November 29, 2015

inovasi BBPI semarang


https://drive.google.com/file/d/0B1RcBCtDRjznc3NvYVAweGlGQnM/view?usp=sharing

Saturday, November 28, 2015

perikanan di berbatasan filipina

Kepulanan sangihe adalah kepulauan yang berbatasan dengan filipina. Selama ini nelayan filipina banyak yang memasuki daerah perairan di indonesia. Karena luas laut dan banyaknya sumberdaya ikan di indonesia tidak menutup kemungkinan negara lain untuk mencurinya tidak terkecuali filipina.
Nelayan kita yang berada di kepulauan sangihe adalah nelayan dengan sumber daya yang melimpah. Tetapi kondisi sumber daya yang melimpah ini tidak diimbangi dengan kemajuan nelayan kepulauan sangihe dalan hal pendapatan. Di kepulauan sangihe untuk menjual hasil tangkapan nelayan harus menjualnya ke pihak filipina. Nelayan kita harus berlayar menerobos perbatasan agar hasil tangkapan bisa laku dijual. Kenapa tidak menjual nya dni didaerah sendiri atau wilayah yang terdekat? Pertanyaan itu akan terjawab bila kita meliat sendiri kondisi nelayan kepulauan sangihe. Disana tak ada tempat pelelangan ikan yang ada cuma pasar ikan tradisional. Sedangkan pasar tradisional tidak bisa memuat semua hasil tangkapan nelayan. Belum lagi untuk menjual ke wilayah terdekat semisalnya manado atau bitung. Dengan biaya yang sama tetapi harga dibitung lebih murah 2 kali lipat dari harga di filipina.  Di bitung atau manado untuk harga sekilo ikan tuna dihargai dengan 35 ribu sedangkan di filipina harga perkilo ikan tuna bisa menembus harga 90 ribu. Sebagai nelayan yang mengingkan hasil maka secara otomatis akan menjualnya ke filipina. Apalagi ada warga keturunan kepulauan sangihe yang berkewarganegaraan filipina masuk ke indonesia dan mengangkut hasil tangkapan nelayan. Lalu peran negara kita dimana? Apakah kita akan biarkan terus seperti ini?

bagaimana mau maju,nelayan diperbatasan masih tradisional

Indonesia yang terdiri dari berbagai kepulauan kepulauan adalah tempat yang sempurna untuk menjadikan indonesia sebagai perikanan nomer satu didunia. Tapi pada kenyataaan nya perikanan kita masih kalah dengan dengan negara2 yang lain.

Thursday, November 19, 2015

tim identifikasi alat tangkap kloter pertama

Dalam rangka pemberihan bantuan kepada nelayan beberapa tim yang terdiri dari bbpi semarang, poltek bitung, undip, unibra, poltek sorong dan sekolah tinggi perikanan jakarta mengadakan acara identifikasi alat penangkap ikan.
Tim telah diberikan pembekalan selama 3 hari di semarang. Adapun alat tangkap yang akan di identifikasi diantara nya bubu, gill net dan rawai. Alat tangkap inilah yang rencana nya akan diberukan pada nelayan dengan kapal berukuran 5 gt.
Tim identifikasi terdiri dari 2 kloter dan setiap tim berjumlah 4 orang. Jumlah keseluruhan tim ada 26 tim dan akan disebar ke 26 tempat diindoneaia sesuai dengan pembagian2 wilayahnya.
Untuk kloter pertama telah berangkat pada senin tanggal 16 november dan ada beberapa tempat yang akan langsung diidentifikasi....selamat bekerja para tim identifikasi alat penangkap ikan

Tuesday, November 10, 2015

selamat hari pahlawan buat nelayan.

Tanggal 10 november selalu kita peringati sebagai hari pahlawan. Selama ini kurangnya perhatian pemerintah terhadap nelayan mengakibatkan peranan nelayan terpinggirkan. Potensi yang bisa dikelola nelayan melebihi yang ada sekarang. Dengan meningkatkan pendapatan nelayan otomatis devisa untuk negara akan bertambah. Dengan memberikan pendapatan negara naka wajar bila nelayan kita anggap sebagai pahlawan.
Sebagaimana tenaga kerja indonesia yang jga dianggap pahlawan devisa peranan nelayan bisa melebihi peranan tenaga kerja yang diluar negeri. Tinggal keseriusan pemerintah saja mau tidak potensi nelayan digali agar menjadi seorang pahlawan.
Maju terus nelayanku. Terjang ombak laksana dikau melawan penjajah. Tangkap ikan sebagaimana engkau meraih kemerdekaan. Selamat hari pahlawan.

Sunday, November 8, 2015

Ikan kerapu bebek

Indonesia sebagai negara kepulauan yang mempunyai sumber daya ikan yang melimpah, dalam pembangunan sektor perikanan selain sebagai penyokong kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. sumber daya ikan juga berperan menambah pendapatan nelayan dan sebagai devisa negara. Salah satu komoditas sumber daya ikan tersebut adalah ikan kerapu bebek.
Ikan kerapu bebek selain mempunyai nilai komoditas yang tinggi juga dagingnya sangat empuk dan lezat. karena faktor kelezatan tersebut maka permintaan akan ikan kerapu bebek cukup tinggi dan harganya pun cukup relatif mahal.
Ikan kerapu tersebar didaerah karang dan untuk penyebaran ikan kerapu di indonesia banyak tersebar di wilayah pasifik dan wilayah ambon, sekitar sumatera dan sebagian wilayah samudera hindia.
Menurut akbar (2009), Ikan kerapu bebek adalah jenis ikan karang yang hanya hidup dan tumbuh cepat di daerah tropis, Ciri khasnya terletak pada bentuk moncong yang menyerupai bebek sehingga disebut kerapu bebek.

Adapun klasifikasi adalah sebagai berikut :
Phyllum                 :  Chordata
Subphylum            :  Vertebrata
Class                      :  Osteichyes
Subclass                :  Actinopterigi
Ordo                      :  Percomorphi
Subordo                :  Percoidea
Family                  :  Serranidae
Subfamili              :  Epinephihelinae
Genus                   :  Cromileptes
Spesies                 :  Cromileptesaltivelis

Friday, November 6, 2015

percuma punya atkapin, kalau perusahaan perikanan ga beroperasi.

Curhatan teman yang sangat menyentuh hati saya. Teman saya adalah lulusan sekolah usaha perikanan menengah yang berstatus sekolah negeri dan dibawah langsung oleh kementrian kelautan dan perikanan. Para lulusan sekolah tersebut memegang ijazah kompetensi yang dinamakan ankapin untuk nautika dan atkapin untuk teknik.
Akibat dari pelarangan sebagiam perusahaan penangkap ikan di indonesia menyebabkan beberapa rekan nasibnya terkatung2 di negeri orang. Mereka menganggur bukan karena ga mau bekerja tetapi tempat mereka bekerja kini perusahaannya telah ditutup sementara. Sekarang para rekan2 lg berteriak minta perhatian dari pemerintah khususnya kementrian kelautan dan perikanan. Bu susi memang harus benar2  memikirkan masalah tersebut jangan biarkan lagi anak2 bangasa tidak bisa berkarya di negeri sendiri.

Tinjau ulang pp.no 75/2015

PP No.75/2015 berpotensi melemahkan aktivitas ekonomi perikanan nasional, menyingkirkan nelayan dari ruang hidup dan penghidupannya, bahkan dapat mengembalikan perairan Indonesia marak pencurian ikan.
Kalau setiap kebijakan seyogya nya melibatkan semua stakeholder. Kalaupun ingin meningkatkan pnbp tidak dengan jalan menggadaikan kepentingan umum, kedaulatan bangsa dan kelestarian lingkungan.
Menutut beberapa pihak pp.no75/2015 dapat bertentangan dengan beberapa undang2 seperti undang2 pelarangan penggunaan alat tangkap trawl. Kepemilikan pulau 2 terluar oleh asing dan dikwatirkan pemain perikanan hanya orang2 yang bermodal besar dan akibatnya nelayan2 kecil disingkirkan.
Kalaupun benar pp no 75 / 2015 banyak yang merugikan rakyat tak ada salah nya kalau pp tersebut kita yudisial riveuw ke mahkamah konstitusi.

nelayan malaysia ingin belajar perikanan di indonesia

Dengan adanya menteri susi pudjiastuti di kementrian kelautan dan perikanan. Banyak dari nelayan indonesia yang telah maju dalam bidang teknologi walaupun tak sepandai nelayan jepang dan korea. Tapi untuk wilayah asean, nelayan indonesia sangat maju dan satu.
Nelayan malaysia yang juga mengenal laut kebanyakan belajar dari nelayan indonesia. Nelayan malaysia yang seringnya masuk ke wilayah indonesia dan mencuri ikan di indonesia kini merasa takut akibat kebijakan bu menteri tentang penenggelaman kapal illegal fishing.

Wednesday, November 4, 2015

Menteri susi menjadi pembicara dalam bisnis dan filantropi asia

Menjadi pembicara di suatu diskusi tingkat internasional memang sudah menjadi suatu hal yang biasa bagi bu menteri kelautan dan perikanan indonesia , ibu Susi pudjiastuti.
Pada awal bulan november kemarin ibu susi diundang dalam diskusi bisnis dan filantropi asian.Dalam bisnis, kemampuan ibu susi tidak diragukan lagi. Bagaimana mungkin seorang yang tinggal di daerah pesisir pangandaran dengan bermodalkan ijasah SMP bisa mempunyai perusahan yang besar kalau dalam jiwa bu susi tak ada jiwa pebisnis dan pejuang.
Filantropi sendiri merupakan salah satu yang berkenaan dengan sosial. Bu susi dalam menjadi menter
i telah menerapkan filantropi tersebut dengan kebijakan - kebijakan yang ada di nelayan sehingga kehidupan sosial nelayan menjadi sejahte. Dalam berbisnis juga telah diterapkan nya, bagaimana bu susi kala itu aceh terkena Tsunami. Menggunakan maskapainya Susi airlines bu susi mengirimkan bantuannya ke aceh dan pada saat itu belum ada penerbangan yang masuk ke aceh setelah tsunami.
Perilaku filanthropy yang di sandang bu menteri selain sifat kedermawanannya , juga bisa dilihat bagaimana gaji sebagai menteri beliau dedikasikan untuk nelayan di pangandaran, Jawa barat. Maju terus Bu menteri, bangsa ini selalu merindukan orang - orang seperti anda.


Tuesday, November 3, 2015

MOROTARIUM KAPAL EKS ASING BERAKHIR

Setelah tak ada instruksi dari presiden republik indonesia tentang perpanjangan morotarium atau penghentian sementara kapal eks asing telah dibuka kembali. Masa berhentinya per tanggal 31 oktober 2015. Tetapi bukan berarti kapal yang berjumlah 1300 eks asing bisa langsung melaut kembali. Ada hal yang perlu dipenuhi terkait untuk bisa berlayar kembali seperti surat ijin penangkapan, surat kapal dan ijin wilayah tangkap.
Seperti kita ketahui, Menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti mengeluarkan kebijakan mororatium atau penghentian sementara bagi kapal eks asing. Morotarium tersebut berisi tidak mengeluarkan ijin baru bagi kapal eks asing dan kapal baru, serta mengkaji kembali terkait dengan kepatuhan dan kedisiplinan pengusaha dengan aturan yang sudah diatur.
setelah masa moratorium ini selesai, proses perizinan bagi kapal eks-asing akan kembali seperti semula. Nantinya, kapal yang ingin mengajukan izin harus menyertakan syarat-syarat, seperti mendapat hasil analisis wilayah pengelolaan perikanan (WPP). Kedepan diharapkan kapal - kapal eks asing benar - benar mengikuti peraturan di indonesia dan bisa memberikan nilai tambah bagi nelayan.

Monday, November 2, 2015

Smart Fischerei-Informationssystem

SINP oder Smart Fischerei-Informationssystem ist ein System, Anwendung, die Fischer bei der Festlegung der Fanggebiet helfen können, wissen, das Wetter, Ozeandynamik und der Preis für Fisch. Das Konzept der
SINP ist, wie die Fischer gedeihen kann, indem sie über den Preis von Fisch und Fischer acukup offenen aflikasi kann, wo der Fischauktion, dass seine Preise hoch wieder melihatr. Mit Informationen über den Fischteich, haben die Fischer nicht zu Fisch jagen und kann den Kraftstoffverbrauch zu sparen. SINP durch das Ministerium für Maritime Angelegenheiten und Fischerei in Zusammenarbeit mit kmentrian Kommunikation und Information und BMKG entwickelt. Das Ministerium für Meeres- und Fischerei an sich gibt es mehrere Agenturen, die als DIRJEN Capture Forschung KP und DIRJEN Stärkung der Wettbewerbsfähigkeit der Schifffahrt und Fischereierzeugnisse, zusammen zu arbeiten. Smart Fischereiinformationssystem bereits weit verbreitet wie in den Hafen von Sibolga, Sibolga Mehrwertsteuer und Moro Demak Küstenfischereihafen sozialisiert.

Sistem informasi nelayan pintar

SINP atau sistem informasi nelayan pintar adalah sistem aflikasi yang dapat membantu nelayan dalam menentukan daerah penangkapan ikan, mengetahui cuaca ,dinamika laut dan harga ikan. Konsep dari SINP adalah bagaimana nelayan bisa sejahtera, dengan meyediakan tentang harga ikan nelayan acukup membuka aflikasi dan bisa melihatr dimana tempat pelelangan ikan yang harga nya lagi tinggi. Dengan informasi tentang daerah penangkapan, nelayan tidak perlu memburu ikan dan bisa menghemat pemakaian bahan bakar minyak.
SINP dikembangkan oleh kementrian kelautan dan perikanan bekerja sama dengan kmentrian komunikasi dan informasi serta BMKG. Di kemetrian kelautan dan perikanan sendiri ada beberapa instansi yang bekerja sama seperti DIRJEN TANGKAP,  BALITBANG KP dan DIRJEN penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan.
Sistem informasi nelayan pintar sudah banyak disosialisasi seperti di pelabuhan sibolga , PPN Sibolga dan pelabuhan perikanan pantai Moro demak. 

Handelssystem FISCHER

Angeln Das Endergebnis ist der Preis für Fisch zur Unterstützung der Existenzgrundlage der Fischer. Der Haken ist eigentlich ein System aufgebaut ist ziemlich gut mit der Fischauktion. Fischauktionen als Mittel zu halten, der Preis von Fisch konkurrieren können. Während magerer Fisch Preise stiegen dramatisch während der Ernte Fisch, aber kein Preis.Angeln Handelssystem sollte verbessert werden, der Wert der Verkaufspreis der Fische unter dem hohen Betriebskosten für die dies immer noch eine Furcht vor den waren Fischer. Mit der Verbesserung des Handelssystems wird erwartet, fischen zu einem gewaltigen Geschäftsmann. Die Fischer haben auch eine klare Handelsmanagement.Tata Berufsfischer nicht nur die Fischer angeln ekonomis.tetapi den Preis für das Kapital der Bank zu bestimmen, auch konnten die Fischer zu helfen. Die Regierung drängte auf mehr Aufmerksamkeit auf das Handelssystem der Fischerei und Governance insprastruktur. Infrastructure Governance als temapt versteigern ordentlich und sauber, die Verfügbarkeit von Kühllager für die Ergebnisse der Fische waren reichlich vorhanden, und das Modell der Online-Transaktionen.

tata niaga ikan untuk nelayan

Penangkapan ikan hasil akhir nya adalah harga ikan untuk menunjang kehidupan nelayan. Hasil tangkapan ini sebenarnya dari sistem yang dibangun sudah cukup bagus dengan adanya tempat pelelangan ikan. Tempat pelelangan ikan sebagai sarana agar harga ikan bisa bersaing. Disaat paceklik harga ikan naik drastis tapi saat panen raya ikan tidak ada harga. 
Tata niaga nelayan harus segera di perbaiki, nilai jual harga ikan yang rendah ketimbang biaya opersional yang tinggi selama ini masih menjadi ketakutan para nelayan. Dengan perbaikan tata niaga nelayan diharapkan nelayan menjadi pebisnis yang tangguh. Nelayan juga mempunyai managemen perdagangan yang jelas.
Tata niaga nelayan tidak hanya nelayan bisa menentukan harga ikan secara ekonomis.tetapi dari permodalan juga pihak bank bisa membantu nelayan. Pemerintah didorong agar lebih memperhatikan tata niaga nelayan dan tata kelola insprastruktur. Tata kelola infrastruktur seperti temapt pelelangan yang rapi dan bersih, tersedianya cold storage untuk hasil ikan yang melimpah, dan model transaksi online.