Wednesday, January 27, 2016

RANCANG BANGUN PALKA IKAN BERINSULASI DI MALUKU

Propinsi Maluku memiliki potensi perikanan tuna yang merupakan salah satu basis penangkapan ikan tuna di Indonesia.Berdasarkan estimasi memperlihatkan bahwa potensi ikan tuna di perairan Laut Banda sebesar 21.026 ton/thn, di perairan Laut Maluku sebesar 18.827 ton/thn, dan  di perairan Laut Arafura sebesar 8.954 ton/thn (web,2012).Penangkapan ikan tuna di Maluku didominasi oleh nelayan skala kecil.

Nelayan tersebut menggunakan alat tangkap pancing tonda dan pancing ulur,perahu yang digerakkan olehmotor temple,styrofoam boxsebagai tempat penyimpanan ikan hasil tangkapan, danes curah sebagai media pendingin.

Upaya mempertahankan mutu ikan hasil tangkapan dilakukan dengan caramenurunkan temperatur ikan secepat mungkin dan menjaga temperatur tersebut tetap rendah, dimulai sejak ikan tertangkap hingga berada ditangan konsumen. Upaya ini disebut dengan penanganan ikan sistem rantai dingin. Salah satu unsur penting dalam sistem rantai dingin menggunakan es adalah kualitas tempat penyimpanan ikan (Adawyah,2008; Hadiwiyanto,1993; Ilyas,1988; Junianto,2003; Murniyati,2000).

Palka ikan berinsulasi merupakan salah satu tempat penyimpanan ikan hasil tangkapan yang terpasang pada kapal, dimana bagian dinding dicor dengan polyurethanefoam yang berfungsi sebagai insulator (Hadiwiyoto,1993; Mulyanto,2002; Setiyanto,2004). Salah satu arah kebijakan pembangunan perikanan tangkap dalam RPJM III 2015-2019 adalah peningkatan daya saing produk perikanan.Langkah untuk mencapai hal tersebut dilakukanmelalui perbaikan kualitas kapal dan sarana penanganan ikan diatas kapal.Perbaikan kualitas kapal dan sarana penangan ikan diatas kapal dapat diwujudkan dengan penerapan teknologi palka ikan berinsulasi.

Agar teknologi palka ikan berinsulasi dapat diterapkan pada perahu motor tempel, khususnya untuk nelayan penangkap ikan tuna di Maluku maka diperlukan beberapa penyesuaian-penyesuaian baik dari segi konstruksi palka maupun dari campuran larutan polyurethane. Berdasarkan hal tersebut, Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) melaksanakan kegiatan rancang bangun palka ikan berinsulasi pada perahu motor nelayan penangkapan ikan tuna di Maluku.Tujuan membuat palka ikan berinsulasi yang sesuai pada perahu motor nelayan penangkapan ikan tuna di Maluku serta kemampuan palka ikan berinsulasi tersebut dalam menurunkan suhu ikan tuna agar memenuhi persyaratan mutu bahan baku ikan tuna loin segar selama operasi penangkapan berlangsung.

Tuesday, January 26, 2016

menteri susi usulkan industri pengolahan ikan terbuka untuk asing.

Dalam daftar negatif industri menteri susi mengusulkan agar industri pengolahan ikan bisa terbuka untuk asing. Selama ini investasi di bidang pengolahan ikan yang bisa diperbolehkan hanya sekitar 30 persen kepemilikan padahal menurut susi pudjiastuti bagaimana industri pengolahan mau bangkit kalau sektor pengolahan tidak dibuka. Malahan yang dibuka untuk eksplorasinya yang menyebabkan ikan - ikan dari indonesia lari keluar negeri dimana para pengusaha pengolahan ikan berada di luar negeri.
Bagaimana pengusaha luar negeri mau membangun perusahaan di indonesia kalau aturan kepemilikan nya cuma 30 persen. Sebagai pengusaha yang di cari adalah keuntungan. Dan untuk mengejar keuntungan tersebut maka pengusaha akan mengarahkan sumber daya nya untuk meningkatkan produksi perusahaannnya. 
Bagi menteri kelautan dan perikanan tak masalah kalau kepemilikan perusahaan asing bisa dikuasai oleh asing bisa nyampai seratus persen asal tenaga kerja dan bahan baku tangkapan dari indonesia. Selain menambah lapangan pekerjaan dengan masuknya perusahaan asing setidaknya ada teknologi yang bisa di manfaatkan oleh pengusaha indonesia.
Selama ini kebalik aturanya . Hulunya di serahkan asing tapi hili di serahkan ke indonesia. maka dari sektor hulu yang seharusnya dikelola rakyat indonesia malah dicuri oleh nelayan asing dan diolah di negaranya. Karena hilirisasi produk perikanan di indonesia yang belum maju. Sudah saat nelayan sejahtera dan bisa memanfaatkan sumber daya nya untuk kemaslahatan bangsa.

Thursday, January 21, 2016

Penyusunan Target dan Pagu PNBP T.A. 2016



Penyusunan Target dan Pagu PNBP ini dilakukan secara rutin setiap tahun dalam rangka mempersiapkan penyusunan pagu anggaran untuk tahun yang akan datang. Beberapa tahun ini realisasi penerimaan PNBP Kementrian  kelautan dan perikanan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kementrian kelautan dan perikanan akan terus menggenjot Penerimaan Negara bukan pajak ( PNBP). Salah satu cara untuk meningkatkan nya dengan mengeluarkan PP NO 75 tahun 2015 tentang PNBP kelautan dan perikanan. PP no 75 2015 ini menggantikan PP No 58/2002 tentang PNBP di sektor jasa riset kelautan dan perikanan, serta PP No 19/2006 tentang perubahan kedua PP Nomor 60/2002 tentang PNPB Sektor Kelautan dan Perikanan. Dan telah ditanda tangani presiden pada tanggal 7 Oktober 2015 lalu dan berlaku 60 hari setelah diundangkan.

Tahun 2016 KKP menargetkan setoran PNBP Rp 740,24 miliar, naik 48% ketimbang proyeksi tahun 2015 sebesar Rp 500 miliar. Untuk menunjang target tersebut maka perlu di adakan kegiatan penyusunan target PNBP pada tanggal 20- 22 januari 2016 bertempat di hotel permata, Bogor.  Ada beberapa kenaikan PNBP di Dirjen tangkap  Misalnya, izin usaha perikanan untuk jenis kapal pukat cincin kecil semula bertarif Rp 14.000 per gross tonnage (GT), kini naik 197,5% menjadi Rp 41.650 per GT.Tarif izin usaha perikanan untuk jenis pancing ulur juga naik sebanyak 30% dari Rp 19.000 per GT menjadi Rp 24.700 per GT.
Selaku Bendahara PNBP di BBPI, ibu romi kurniasih ikut  serta dalam kegiatan penyusunan Target dan PNBP ini. Dan harapan untuk kedepan sektor PNBP di BBPI juga bisa ikut naik. Kenaikan itu bisa di capai dengan pemanfaatan gedung - gedung di BBPI untuk kegiatan pelatihan dan magang. Selama ini banyak dari dinas – dinas kelautan dan perikanan yang memanfaatkan BBPI sebagai tempat pelatihan dan magang.

BBPI, Semarang menyerahkan bantuan ke nelayan di 3 Tempat



Kegiatan penangkapan rajungan masih menjadi komoditas yang bisa diandalkan. Karena nilai jual rajungan yang masih tinggi. BBPI, Semarang telah melakukan berbagai rangkaian kegiataan mengenai alat tangkap bubu rajungan dari kegiatan uji coba bubu lipat rajungan type kubah, uji opersional dan saat ini di tahun 2015 dilakukanlah kegiatan pilot project.
 Di dalam pilot project selain melakukan sosialisi tentang alat tangkap bubu rajungan type kubah juga dilakukan penyerahan bantuan. Penyerahan bantuan alat tangkap bubu lipat  rajungan  type kubah kepada nelayan bubu rajungan  dilakukan di daerah jepara, rembang dan jakarta. Bantuan tersebut terdiri dari  Alat Tangkap Bubu Lipat Rajungan Bentuk Kubah, Alat Bantu Penarik Bubu, dan Alat Penanganan Rajungan, besertaperlengkapannya dalam kondisi baru .Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bapak Ir Bambang ariadi,MM Selaku kepala balai besar pengembangan penangkapan ikan, Semarang kepada Kelompok usaha Bersama Berkah Samudra, Jepara. Di rembang diserahkan kepada Kelompok Usaha Bersama Mina Sejahtera, Rembang sedangkan di jakarta di serahkan kepada kelompok usaha bersama pajar samudra, Jakarta utara Melalui Pemda DKI Jakarta.
Pelaksanaan pemberian di Jepara dan rembang dilakukan pada tanggal 01-10-2015. Penyerahan di kedua tempat disaksikan oleh masing – masing dinas keluatan dan perikanan setempat. Maksud dan tujuan dari pemberian bantuan alat tangkap bubu lipat rajungan type  kubah dan perlengkapnya adalah sebagai bentuk pelaksanaan pilot projet dari kegiatan sebelumnya. Bubu rajungan ini adalah salah satu inovasi dari BBPI, Semarang
Penentuan kelompok nelayan penerima bantuan sudah melalui berbagai tahapan termasuk dari tahapan bimtek. Dan harapan dari penyerahan bubu lipat rajungan type kubah agar bisa menjadikan nelayan khususnya nelayan dengan alat tangkap bubu bisa menaikan tingkat pendapatanya. Bagi BBPI dengan penyerahan bantuan alat tangkap, nelayan yang lainnya bisa ikut mengunakan dan  mencontoh alat tangkap bubu rajungan tersebut. Setelah nelayan mendapatkan bantuan tersebut maka nelayan mempunyai kewajiban untuk mengoperasikan, memelihara, dan memberikan laporan  secara periodik tentang kondisi Alat Bantu Penarik Bubu beserta kelengkapannya baik secara teknis maupun ekonomis kepada Balai Besar Penangkapan Ikan Semarang.
Dan BBPI, Semarang juga mengingatkan bahwa tidak dibenarkan untuk memindahkan penggunaan dan atau menjual Alat Tangkap Bubu Lipat Rajungan Bentuk Kubah, Alat Bantu Penarik Bubu, dan Alat Penanganan Rajungan,beserta perlengkapannya. Semoga nelayan alat tangkap bubu rajungan bisa lebih sejahtera.

Tuesday, January 19, 2016

Anggaran KKP dan fokus perikanan tangkap



Pada momentum Penyerahan DIPA tahun 2016 Kementrian kelautan dan perikanan ditetapkan sebagai kementrian percontohan dalam pengelolaan anggaran. Dalam kesempatan ini menteri susi pudjiastuti merasa bangga karena dalam satu tahun kepemimpinan nya sudah banyak melakukan terobosan - terobosan yang dinilai sangat berani. Maka dalam Daftar isian penggunaan anggaran ( DIPA ) 2016 KKP mendapatkan anggaran 13.8 Triliun. Dan anggran sebesar itu belum termasuk tambahan anggaran dari sisa anggaran lebih ( SAL ) tahun 2015 sebesar 1,5 Triliun
Menteri susi pudjiastuti mengingatkan penggunaan anggaran harus se efektif mungkin. efektif ini bukan ketidak mampuan dalam penyerapan anggaran tapi lebih ditekankan anggaran ini harus lebih mengena kepada program - program perikanan yang berkelanjutan, kemandirian dan kedaulatan. Angaaran tahun 2016 terbilang fantastic karena kenaiakan nya lebih dari 50 persen dari tahun anggaran 2015. Penanbahan anggaran tersebut menunjukan bukti komitment pemerintah dalam menjalankan program poros maritime.
Untuk Dirjen tangkap sendiri, alokasi anggaran nya akan di gunakan untuk membantu pengadaan kapal ikan 10-30 gt sebanyak 3325 unit, pengadaan 1unit kapal pengolah 1.200 GT, 2 unit kapal angkut ikan, 13.872 alat tangkap. Selain itu, kata dia, KKP akan meluncurkan asuransi 1 juta nelayan dan sertifikasi tanah untuk 20 ribu nelayan. “Kami juga akan melakukan penyempurnaan online sistem perizinan di 56 titik, serta sertifikasi 3 ribu orang yang akan menggunakan kapal layak tangkap. Sedangkan 2016 volume produksi perikanan tangkap mencapai 6,45 juta ton,
Alokasi tersebut sudah sejalan dengan pengembangan perikanan tangkap yang berfokus pada kesejahteraan nelayan. Dan hal tersebut bisa terlaksana apabila ada keberlanjutan dari usaha perikanan tangkap dan keberlanjutan sumber daya ikan yang merupakan pilar dari pembangunan nasional kelautan dan perikanan.
BBPI, Semarang sebagai unit pelaksana teknis dari dirjen tangkap akan siap menjalankan program- program yang sudah ditetapkan. Selain itu BBPI, Semarang akan senantiasa menciptakan inovasi yang muaranya juga untuk kesejahteraan nelayan.

Monday, January 18, 2016

Rapat pemantapan kegiatan uji terap tahun 2016



Pada tanggal 12- 14 Januari 2015 bertempat di ruang demersal diadakan rapat tentang pemantapan kegiatan pada tahun 2016. Kegiatan pemantapan tersebut membahas tentang semua usulan kegiatan  2015 yang telah di setujui dan perlu adanya perbaikan dalam masing – masing kegiatan tersebut. Adapun kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan di tahun 2016 diantara nya :
Kegiatan baru ( Uji Coba )
1.       Uji coba Rawai dasar sisem kelos pada kapal di bawah 5 GT di lebak, banten.
2.       Identifikasi teknis kapal penangkapan ikan
3.       Uji operasional sarana penangkapan ikan dalam rangka pengalihan alat tangkap cantrang dengan alat tangkap lain yang diperbolehkan.
4.       Uji coba alat pengukur karapas rajungan
5.       Uji coba filter pada kompresor angin untuk nelayan selam penagkap teripang di jepara.
6.       Uji coba kotak penyimpanan ikan berpendingin ( Thermo Elektric cooler ) untuk kapal ikan skala kecil.
7.       Uji coba Long bag setnet skala kecil di tarakan.
Kegiatan lanjutan ( uji operasional )
1.       Uji Operasional unit armada rajungan d perairan utara jawa tengah dengan system pendingin kering ( Chiller )
2.       Uji Operasional lampu celup dalam air pada bagan apung di perairan utara jawa  tengah.
3.       Uji Operasional pengumpul ikan dengan LED di Maluku.
4.       Uji Operasional alat pembersih minyak di kolam perairan PPS nizam zahman Jakarta.
5.       Uji Operasional alat bantu penarik jarring ( Power block )
6.       Uji Operasional RSW system pada kapal ikan skala kecil
7.       Uji Operasional Artificial habitat di waduk gajah mungkur.
Kegiatan pilot project
1.       Pilot project d ikan layang untuk ikan  hidu di Maluku
2.       Pilot project palka ikan berinsulasi
3.       Pilot project dan sosialisasi penanguan ikan tuna diatas kapal dengan pancing ulur tuna .( Hand line ) di pacitan, Jawa timur
4.       Pilot project atractor cangkang kerang untuk rumah ikan.
5.       Kajian konstruksi alat penangkapan ikan di perairan PUD ( danau Tondano )

Dari hasil rapat pemantafan kegiatan ujin terap 2016 di hasilkan beberapa revisi. Tujuan revisi tersebut agar kegiatan yang akan berjalan bisa lebih matang dan lebih baik. Dan dalam rapat tersebut di sampaikan bahwa dalam presebtasi yang perlu diperhatikan adalah : Konsep kegiatan, Rincian kegiatan termasuk jadwal, Indikator keberhasilan dan rencana personil.
BBPI, Semarang sebagai tempat inovasi diharapkan inovasi tersebut bisa langsung mengena pada nelayan. Bukan hanya sekedar inovasi tapi inovasi tersebut untuk mendukung tugas dan fungsi BBPI.  Semoga setiap inovasi yang di hasilkan BBPI bisa dimanfaatkan oleh nelayan. Demi peningkatan taraf hidup nelayan.