Thursday, September 17, 2015

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KKP Tahun 2015.



JAKARTA, Kementerian Kelautan dan Perikanan, menggelar Rapat Koordinasi Nasional(Rakornas) KKP Tahun 2015. Acara yang diselenggarakan tanggal 09-11 September  2015 di hotel Sahid, Jakarta ini mengambil tema :
“…LAUT MASA DEPAN BANGSA …”.
Dalam acara ini menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti didampingi Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli membuka RAKORNAS Tahun 2015 Kementerian Kelautan dan Perikanan ditandai dengan pemukulan Gong di Hotel Sahid Jakarta, ( Kamis 10/11.). Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur bank Indonesia, Kepala BPS, Kepala LAPAN, Komisi IV DPR – RI, Gubernur provinsi se Indonesia, Kepala UPT, Kepala dinas perikanan dan kelautan ( kota / kab ) dan Para stakeholders bidang kelautan dan perikanan.
Menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti dalam sambutannya memberikan paparan tentang Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan untuk Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteraan. Dan disela – sela acara dilakukan penandatangan kerjasama dengan  bank Indonesia , BPS dan Lapan.
Maksud dan tujuan diadakan acara rakornas ini adalah untuk percepatan pelaksanaan kebijakan strategis pembangunan perikanan dan kelautan. Percepatan pembangunan ini juga untuk mendukung program nasional Indonesia sebagai poros maritim dunia seperti yang dicanangkan oleh pemerintahan presiden Jokowi.
Ada hal yang menggembirakan dari badan statistic nasional Indonesia bahwa Kebijakan moratorium untuk kapal eks asing yang diberlakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak 14 November 2014 lalu mulai dirasakan manfaatnya oleh sektor perikanan dan kelautan di Indonesia. Manfaat yang paling dirasakan adalah terjadinya kenaikan pendapatan di sektor tersebut yang dihitung dalam 2015.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan di sektor perikanan mulai akhir 2014, atau setelah kebijakan moratorium diberlakukan. Kenaikan terjadi di semua sub sektor perikanan yang ada di Tanah Air. Termasuk, meningkatnya jumlah produksi ikan, turunnya harga sejumlah ikan jenis premium dan juga terjadinya kenaikan neraca perdagangan.
Dari data BPS, kenaikan produksi perikanan pada periode Januari-April 2015 terlihat cukup signifikan karena bisa mencapai 50,32 juta ton, dibanding periode yang sama tahun 2013 dan 2014. Meski sementara, jumlah tersebut sudah cukup mewakili bagaimana kondisi sektor perikanan saat ini. Sejak diberlakukannya Peraturan Menteri KP No.56/2014 tentang Moratorium Izin untuk Kapal eks Asing dan Peraturan Menteri KP No.57/2014 tentang Pelarangan Transhipment untuk ke Luar Negeri, terjadi penurunan volume dan nilai produksi di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN).
Mudah2an denga adanya Rakornas ini nelayan se indonesia bisa lebih sejahtera. Dan dengan momentum rakornas BBPI Semarang bisa lebih semanagat menghasilkan inovasi – inovasi yang lebih kreatif.

No comments:

Post a Comment